Selalu Ada Harapan Esok Pagi

SELAMAT DATANG
DI BLOG KULO

Search

Salam

Sejarah selalu terkendala oleh ruang dan waktu. Masa lalu, bisa ditilik dengan terang benderang di masa kini. Masa depan, hanya diperkirakan tapi tak bisa dipastikan.

Masa lalu, selalu ada distorsi. Sebabnya, tafsir mengambil tempatnya sendiri-sendiri. Karenanya, satu-satunya jalan agar sejarah masa kini tak membelot di masa depan, adalah dengan cara mendokumentasikannya.

Masa kini, di masa depan akan menjadi masa lalu. Dus, rekamlah sejarah yang sedang kau alami sekarang. Sekecil apapun, di masa depan akan sangat berharga. Kita tak pernah tahu, di masa depan yang sekarang kita sebut sebagai kertas atau pulpen, masih disebut sebagai kertas atau pulpen atau tidak. Atau bisa jadi bernama sama, tapi berbeda bentuk.

Mari, sodara-sodara, rekamlah sejarah yang sedang kau jalani.

Salam


Jumat, 16 Mei 2008

Serba-Serbi Olahraga - 1

Danto, DPA, Reuters

Awas, Pencuri Marak di Ruang Ganti Pemain

LONDON. Glamornya Turnamen Grand Slam ternyata menjadi daya tarik sendiri bagi pencuri. Sudah bukan rahasia jika turnamen ini berkelas. Hadiah totalnya saja mencapai US$ 22,572 juta atau sekitar Rp 203,14 miliar. Seluruh petenis putra dan putri terbaik di dunia tumplek blek di sana.

Satu kebiasaan petenis top dunia adalah rada acuh pada properti pribadi yang berharga, seperti dompet, telepon genggam, dan lain-lain. Di Wimbledon, kebiasaan itu terbawa dan sangat dimanfaatkan oleh si tangan panjang yang jahil itu.

Panitia turnamen Wimbledon terpaksa melipatgandakan tenaga pengamanan di sekitar turnamen, terutama di ruang ganti pemain, menyusul terjadinya serangkaian pencurian atas properti mereka. Media setempat melaporkan hal tersebut.

Petenis asal Denmark Kenneth Carlsen harus gigit jari lantaran kehilangan jam tangan kesayangannya. Carlsen menyimpan arloji Rolex-nya di ruang ganti pemain, saat melakoni partai kualifikasi.

Nasib serupa juga dialami Nicolas Mahut. Petenis Prancis itu kehilangan perangkat pemutar musik digital atau iPod. Petenis Inggris Jamie Murray juga mengalami nasib tercengang saat kembali ke ruang ganti sejumlah uang tunai dan telepon genggam miliknya sudah hilang.

Maraknya pencurian itu sempat dibicarakan dalam pertemuan tahunan pemain akhir pekan lalu bersamaan dengan partai kualifikasi Wimbledon. Peristiwa seperti ini bukan kali ini saja terjadi. Di pertandingan tahun-tahun sebelumnya juga insiden itu terjadi. Yang paling parah memang turnamen tahun ini.

Lantaran itu, "ATP kini tengah mempertimbangkan apakah perlu untuk menempatkan kamera di ruang ganti pemain. Tahun ini, masalah pencurian bertambah parah," kata Jonas Bjorkman, peringkat 35 dunia, yang sudah dua kali menjadi korban pencurian di Wimbledon, termasuk yang terakhir, kemarin.

Akibat pencurian itu, Bjorkman mengklaim kini hanya memegang uang tunai sebesar 20 euro atau sekitar Rp 244.000 di kantongnya. Bjorkman mengaku akan lebih awas terhadap barang-barang miliknya. Agaknya, berkaca dari kejadian ini, petenis top dunia harus membiasakan diri peduli pada properti, agar si tangan panjang tak lagi jahil, terutama turnamen sekelas Wimbledon.

Dipublikasikan di Harian Bisnis dan Investasi KONTAN, 29 Juni 2007

0 komentar:

Copyright 2009 | Bunga Padang Ilalang Theme by Cah Kangkung | supported by Blogger