Selalu Ada Harapan Esok Pagi

SELAMAT DATANG
DI BLOG KULO

Search

Salam

Sejarah selalu terkendala oleh ruang dan waktu. Masa lalu, bisa ditilik dengan terang benderang di masa kini. Masa depan, hanya diperkirakan tapi tak bisa dipastikan.

Masa lalu, selalu ada distorsi. Sebabnya, tafsir mengambil tempatnya sendiri-sendiri. Karenanya, satu-satunya jalan agar sejarah masa kini tak membelot di masa depan, adalah dengan cara mendokumentasikannya.

Masa kini, di masa depan akan menjadi masa lalu. Dus, rekamlah sejarah yang sedang kau alami sekarang. Sekecil apapun, di masa depan akan sangat berharga. Kita tak pernah tahu, di masa depan yang sekarang kita sebut sebagai kertas atau pulpen, masih disebut sebagai kertas atau pulpen atau tidak. Atau bisa jadi bernama sama, tapi berbeda bentuk.

Mari, sodara-sodara, rekamlah sejarah yang sedang kau jalani.

Salam


Jumat, 16 Mei 2008

Indonesia Sebaiknya Mundur dari A1 GP

Danto

Nelangsa nian nasib tim balapan A1 Grand Prix (A1GP) Indonesia musim 2007/2008. Hingga enam seri, Indonesia melalui pembalapnya Satrio Hermanto, belum secuilpun menangguk poin. Pada seri ke enam di Sirkuit Eastern Creek, Sydney, Australia, Minggu (3/1), Satrio Hermanto lagi-lagi gagal memetik angka.

Sekadar pengetahuan, Satrio adalah pembalap pengganti Ananda Mikola di A1 GP. Satrio, kini berumur 23 tahun, sebelumnya berlaga di Formula V6 Renault Asia. Dia direkrut menjadi pembalap tim Indonesia karena adik dari Bagoes Hermanto, Direktur Eksekutif Tim A1 Indonesia 2007-2008.

Dalam dua sesi balapan, yakni Sprint Race dan Feature Race, Minggu (3/1), Satrio hanya mampu mencapai finis pada urutan ke 21 dan ke 20, dari 21 pembalap yang berlaga. Hasil ini membuat posisi Indonesia jadi juru kunci dari 22 tim yang berlaga.

Dari enam seri yang sudah digelar, Tim Merah Putih belum satupun mengantongi poin. Posisi puncak ditempati tim Prancis dan Selandia Baru yang sama-sama mengoleksi 96 poin.

Keikutsertaan Indonesia di A1 GP musim ini memang terkesan dipaksakan. Tim Indonesia hampir tidak tersentuh sponsorship. “Padahal, balapan A1 GP sangat membutuhkan peran sponsor,” kata Staf Ahli Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Johar Arifin Husin, kepada Kontan, Minggu (3/1).

Satu-satunya sponsor tim A1 Indonesia berasal dari pemerintah DKI Jakarta dengan logo “Enjoy Jakarta”. “Tim kita memang masih kesulitan mencari sponsor,” tambah Johar.
Lantas, dengan penampilan terus memburuk, perlukah tim Indonesia terus mengikuti balapan A1 dengan hasil nol? Soalnya, penampilan yang makin terpuruk justru bisa menjadi promosi buruk bagi Indonesia. “Perlu pembahasan khusus untuk hal ini,” kata Johar.

Indonesia sebaiknya belajar dari pengalaman tim Rusia, Singapura, dan Jepang. Rusia, yang hanya ikut beberapa seri pada musim pertama (2005-2006), mundur karena timnya tak bisa bersaing. Singapura, hanya satu musim ikut serta (2006-2007) karena performa jauh dari yang diharapkan. Bahkan, Jepang yang modalnya sangat kuat, tidak mau lagi ikut A1GP karena tahun lalu gagal dan sponsor tidak mencukupi.

Harian Bisnis dan Investasi Kontan, 4 Februari 2008

0 komentar:

Copyright 2009 | Bunga Padang Ilalang Theme by Cah Kangkung | supported by Blogger