Selalu Ada Harapan Esok Pagi

SELAMAT DATANG
DI BLOG KULO

Search

Salam

Sejarah selalu terkendala oleh ruang dan waktu. Masa lalu, bisa ditilik dengan terang benderang di masa kini. Masa depan, hanya diperkirakan tapi tak bisa dipastikan.

Masa lalu, selalu ada distorsi. Sebabnya, tafsir mengambil tempatnya sendiri-sendiri. Karenanya, satu-satunya jalan agar sejarah masa kini tak membelot di masa depan, adalah dengan cara mendokumentasikannya.

Masa kini, di masa depan akan menjadi masa lalu. Dus, rekamlah sejarah yang sedang kau alami sekarang. Sekecil apapun, di masa depan akan sangat berharga. Kita tak pernah tahu, di masa depan yang sekarang kita sebut sebagai kertas atau pulpen, masih disebut sebagai kertas atau pulpen atau tidak. Atau bisa jadi bernama sama, tapi berbeda bentuk.

Mari, sodara-sodara, rekamlah sejarah yang sedang kau jalani.

Salam


Jumat, 11 Juli 2008

Pemasaran iPhone Generasi Terbaru

Operator Indonesia Seru Berebut Lisensi iPhone

Danto

JAKARTA. Diam-diam ada perang bisnis seru di antara para operator seluler di Indonesia. Mereka tengah mengincar hak untuk menjadi mitra Apple Inc. berjualan iPhone generasi kedua di Indonesia.

Jika tak ada aral melintang, hari ini (11/7) Apple Inc. akan merilis iPhone generasi kedua secara serentak di seluruh dunia. Namun, Apple Inc. rupanya tidak menilai Indonesia sebagai pasar penting, sehingga tak masuk ke rombongan pertama ini.

Ini adalah generasi terbaru dari iPhone generasi pertama yang diluncurkan Juni 2007 lalu. Fitur-fiturnya lebih canggih dibanding sang kakak. Sebagai perbandingan, iPhone generasi pertama memiliki fungsi kamera, multimedia player, SMS, visual voicemail, interface dengan pengguna layar multi-touch, dan kamera dengan resolusi 2 megapixel. Di generasi terbaru, nuansa teknologi akan lebih yahud, terutama karena memakai teknologi 3G.

IPhone generasi kedua juga unggul harga. Rencananya, Apple akan membanderol harga versi terbaru itu sebesar US$ 199 atau sekitar Rp 1,8 juta saja per unit. Harga itu separuh harga generasi pertama sebesar US$ 399 atau Rp 3,6 juta.

Dengan harga miring, bisa jadi penjualan iPhone seri kedua itu meledak. Sebagai catatan, hingga Mei lalu, Apple Inc. berhasil menjual 6 juta iPhone. Derasnya arus penjualan ini yang agaknya membuat Chief Executive Officer Apple Steve Jobs berniat menjadikan iPhone sebagai lini bisnis utama yang ketiga, bersama komputer Macintosh and iPod.

Cuma, konsumen bisa mendapat harga murah karena Apple menggaet 17 operator seluler di berbagai negara. Mereka menggandeng American Movil di Meksiko, Argentina, Brazil, Kolombia, dan Chili. Lantas, Apple menggandeng Bharti Airtel di India, Globe Telecom di Filipina, Hutchinson Telecommunications di Hong Kong dan Makau, O2 di Inggris dan Irlandia, Optus di Australia, serta Singapore Telecommunications (Singtel) di Singapura.

Operator seluler ini memberi subsidi sehingga harga iPhone murah. Dan itu tidak gratis. Sebab, operator akan mengikat pelanggan lewat fasilitas autodebet kartu kredit untuk pembayaran tetap, misalnya selama dua tahun.

Nah, sampai sekarang belum juga putus siapa operator seluler di Indonesia yang akan menjual paket iPhone. "Kami sangat tertarik untuk menggarapnya, karena peluangnya sangat besar," kata Adita Irawati, Division Head Public Relations Indosat, kemarin.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), induk usaha PT Telkomsel, juga menyatakan hal serupa. "Kami siap menjajaki, meski tetap menghitung juga cost benefit-nya," kata Eddy Kurnia, juru bicara Telkom.

Bisa dimaklumi jika Indosat dan Telkom ngebet ingin memegang lisensi penjualan iPhone generasi kedua. Pasar telekomunikasi Indonesia memang gemuk. Sebagai catatan, pasar telekomunikasi Indonesia kini capai 120,6 juta pelanggan. Dari jumlah itu, layanan telepon seluler bergerak alias Global System for Mobile Communications (GSM) menguasai 79,8%. Layanan telepon tetap nirkabel alias Code Division Multiple Access (CDMA) berada di posisi kedua dengan penetrasi 13%, dan telepon kabel tetap alias Public Switched Telephone Network (PSTN) sebesar 7,2%.

Cuma, agaknya memang rada susah menebak penawaran Apple soal lisensi penjualan iPhone. "Kami pernah coba menjajakinya bersama grup kami, tapi belum cocok," kata Direktur Utama PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) Hasnul Suhaimi.

Siapa yang paling berpeluang? Hasnul punya pendapat. "Biasanya, operator yang telah memegang lisensi, akan menggandeng grupnya," katanya.

Apakah itu berarti Telkomsel yang akan memasarkan iPhone di Indonesia? Sebab, Singtel, mitra Apple memasarkan iPhone di Singapura, adalah pemilik 35% Telkomsel. "Kami ikut saja apa kata pemegang saham," kata Aziz Fuedi, juru bicara Telkomsel kepada KONTAN.
Sementara Singtel belum mau berkomentar. "Kami belum bisa menjawab saat ini," kata juru bicara Singtel Michele Sue-Ann Batchelor.

Dipublikasin di Harian Kontan, edisi Jumat (11/7/08)

0 komentar:

Copyright 2009 | Bunga Padang Ilalang Theme by Cah Kangkung | supported by Blogger